Resensi Novel Apa Pun Selain Hujan

 


Judul:                        Apa Pun Selain Hujan

Penulis:                     Orizuka

Halaman:                  288 Halaman

Cetakan Pertama:    2016

Penerbit:                   Gagas Media

 

Wira membenci hujan. Hujan mengingatkannya akan sebuah memori buruk, menyakitinya....

Agar bisa terus melangkah, Wira meninggalkan semuanya. Ia meninggalkan kota tempat tinggalnya. Meninggalkan mimpi terbesarnya. Bahkan, meninggalkan perempuan yang disayanginya.

Namun, seberapa pun jauh langkah Wira meninggalkan mimpi, mimpi itu justru semakin mendekat. Saat ia sedang berusaha keras melupakan masa lalu, saat itulah ia bertemu Kayla.

Pertemuan itu mengubah segalanya.

Sebuah novel tentang melepaskan mimpi di bawah hujan. Tentang cinta yang diam-diam tumbuh bersama luka. Juga tentang memaafkan diri sendiri.

------------------------------------------------

Kisah ini dibuka dengan pertandingan final cabang olahraga taekwondo antara si tokoh utama, Wirawan Gunadi melawan sahabatnya, Faiz Hasan. Keduanya diturunkan di kategori yang sama. Wira memenangkan pertandingan itu, namun, bukan rasa senang dan bangga yang ia dapat karena setelah ini ia tidak akan “bertemu” dengan sahabatnya lagi. Dari sinilah awal mula rasa trauma Wira berasal.

Setelah terbit, buku ini langsung masuk ke dalam reading listku. Selain karena Orizuka salah satu novelis favoritku, sinopsis buku ini juga cukup menarik. Uniknya karakter utama dalam novel ini berbeda dari novel pada umumnya. Biasanya tokoh utama pria digambarkan memiliki banyak kelebihan; tampan, populer, kaya raya, jago olahraga, ketua osis/ketua kelas dan belakangan tokoh utama pria bad boy menjadi idaman beberapa pembaca. Tentu tokoh Wira masih memiliki kelebihan seperti pada tokoh lainnya, hanya saja dalam buku ini penulis lebih menonjolkan sisi rapuh dari seorang Wira. Rasa trauma mendalam pasca kehilangan sahabatnya, rasa takut untuk bersosialisasi di lingkungan baru.

Di sisi lain tokoh utama wanita digambarkan kuat, tangguh dan mandiri. Tentu hal ini cukup bertolak belakang. Justru hal ini menjadi salah satu kelebihannya. Pembaca akan menemukan kepingan-kepingan adegan yang unik dan belum tentu ditemukan di novel lain.

Menurutku, penulis berhasil mengemas kisah ini dengan sangat apik. Pembaca akan merasakan perkembangan hubungan kedua tokoh utama dan berbagai macam konflik yang akan mereka lalui. Saya suka bagaimana penulis menyelesaikan setiap konflik dan saya rasa ending novel ini di tutup dengan manis. Saya rasa tidak masalah kisah Wira dan Kayla setelah bersatu tidak disorot di akhir, lagi pula akan sangat membosankan jika masih ada halaman tambahan yang menceritakan detail hubungan mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Upaya Melonjakkan Perekonomian di Brebes

Resensi Novel Selena